Minggu, 02 Mei 2010

Ketulusan hati nabi MUHAMMAD SAW

Ketulusan hati nabi MUHAMMAD SAW

Di sudut pasar madinah ada seseorang pengemis tua dan buta, dia yang setiap harinya berkata pada orang yang mendekatinya. Wahai saudara-saudaraku jangan kau dekati Muhammad, dia itu orang gila, tukang bohong, tukang sihir. kalau kau dekati dia, kau akan di pengaruhinya.

namun setiap paginya nabi Muhammad SAW mendatanginya dan membawa makanan untuk yahudi buta itu dan menyuapinyaa tanpa diketahui oleh si yahudi itu, siapa yang menyuapi dia stiap harinya adalah rasululloh saw. Rosululloh melakukan ini stiap harinya sampai beliau wafat.

Setelah meninggalnya rosululloh tak ada lagi yg memberi makan buat pengemis buta yahudi itu, suatu hari sahabat rosululloh yakni ABUBAKAR RA berkunjung ke rumah anaknya siti aisyah yang tidak lain tidak bukan yang merupakan istri rasululloh SAW dan beliau bertanya pada anaknya trsebut, adakah kebiasan kekasihku yang belum pernah aku kerjakan?

Aisyah ra menjawab, wahai ayah, kau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali 1 saja. apakah itu? Tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rosululloh pergi keujung pasar dengan membawa makanan buat pengemis yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.

Keesokan paginya Abubakar pergi kepasar dan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis trsbut, Abubakar RA. Ketika sampai Abubakar RA memberikan makanan lalu menyuapinya, si pengemis itu marah lalu menghardiknya. pengemis itu berkata "Siapa kamu?" aku pun menjawab "aku yang biasa(mendatangi engkau)". pengemis itu berkata lagi "Bukan! engkau bukan yang biasa mendatangiku, bantah sipengemis buta itu."

Apabila dia datang kepadaku tidak susah mulut ini mengunyah, orang yg biasa mendatangiku dia terlebih dahulu menghaluskan makanan trsebut, setelah itu dia berikan padaku.

Abubakar RA tidak dapat menahan airmatanya, ia menangis sambil berkata padanya, aku memang bukan orang yang biasa datang padamu aku adalah salah satu dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada, ia adalah muhammad SAW.

seketika itu juga pengemis itu menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, benarkah dmikian? Selama ini aku telah menhinanya, memfitnahnya, ia tak pernah memarahiku sdikit pun, ia mndatangiku dan memberiku makanan dan menyuapinku, ia begitu mulia.

pengemis buta itu lalu bersyahadat di depan abubakar RA, sjak saat itu dia menjadi muslim.

nah para pembaca bisakah kita meneladani ahklah rosululloh SAW???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar